Januari 10, 2011

7 Tips Menjadi Pemimpin yang di Cintai

ini ada artikel yang menarik yang membahas tentang kepemimpinan yang baik dan langkah-langkah dalam memimpin. Ada pepatah yang menyatakan "Jika Cinta telah mendasari hati kita, Cinta yang dalam dan sungguh-sungguh, bukan sekedar di bibir, maka suasana kerja akan menjadi nyaman, tenang dan produktif". dan berikut Inilah 7 tips dari John  C. Maxwell untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan anda:

1. Milikilah kasih yang sejati bagi para Karyawan atau Staf.
Pikirkanlah bahwa anda membangun dinasti kepemimpinan dalam kehidupan anda, bukan hanya di perusahaan milik atau tempat anda bekerja sekarang. Pikirkanlah betapa besar keuntungan baik materi maupun non materi yang bisa anda peroleh jika anda dikelilingi oleh ratusan bahkan mungkin ribuan orang, dengan berbagai keahlian, kemampuan finansial dan strata sosial. Pupus dan selesaikanlah perasaan-perasaan frustasi atau kekecewaan di masa lalu kepada team anda. Ingatlah "Hari kemarin telah berakhir malam lalu"


2. Buatlah mereka yang bekerja dengan anda lebih sukses.
Tempatkan karyawan atau team anda dalam posisi untuk menang. Setiap orang ingin berprestasi dalam hidupnya, anda tidak boleh memborong semua penghargaan, berilah mereka pujian dari kesuksesan-kesuksesan kecil, agar mereka meraih prestasi dan kesuksesan yagn lebih besar. Motivasi terbesar setiap orang adalah Penghargaan, kata dale Carnegie, berilah itu. Faktor yang membuat karyawan frustasi, jenuh, atau sebaliknya bersemangat dan termotivasi adalah anda sebagai pemimpin, atasan langsung adalah faktor utama, kenyamanan kerja adalah faktor kedua, uang hanya factor nomor tiga yang akan menentukan apakah team anda akan bertahan, semangat dan berprestasi atau malah keluar dari team bahkan perusahaan anda.


3. Melihat dari sudut pandang karyawan atau bawahan.
mengenali team anda, apa yang mereka butuhkan, harapan-harapan dan impian karyawan anda di masa depan. mendiskusikan dan memberikan solusi atas problem-problem mereka, adalah cara yang sangat baik untuk membangun kepemimpinan anda. Lihatlah masalah dari sudut pandang mereka, perlu kasih yang tulus agar anda bisa melepaskan ego atas ketertarikan pada diri sendiri, lalu berpikir dari kacamata mereka.


4. Kasihilah para karyawan lebih dari sekedar prosedur.
Bagaimana anda bereaksi ketika team melakukan suatu pelanggaran atau kelalaian? ketika team anda terlambat masuk kantor misalnya atau deadline yang disepakati tidak berhasil ditepati oleh karyawan atau team anda. Kondisi hati anda yang bereaksi, bisa saja anda langsung marah-marah, mungkin saja anda mendamprat mereka, tapi itu hanya akan merusak bangunan team yang telah anda bangun. ingat, bukankah anda akan membangun dinasti kepemimpinan kehidupan? Kendalikan reaksi dan emosi anda, lakukanlah pendekatan proaktif, jadikanlah kejadian tersebut membuat team anda lebih efektif.


5. Lakukanlah untuk team atau jangan lakukan sama sekali.
Apakah anda menghabiskan lebih banyak waktu untuk menguntungkan team atau diri anda sendiri? jika itu hanya untuk diri anda sendiri, maka jangan lakukan, ujar john C. Maxwell, lakukanlah setiap hal yang dapat memberi nilai tambah pada team anda, baik jangka pendek, maupun jangka panjang.


6. Libatkan Karyawan dalam perjalanan anda.
Setiap orang sukses meninggalkan jejak, ujar brian tracy. Bangunlah mental kelimpahan dalam diri anda, berbagilah dengan sedikitnya satu orang tentang mimpi-mimpi anda. Anda seharusnya memiliki satu orang di tim yang akan anda arahkan pada berbagi kesuksesan. orang yang mempengaruhi orang lain untuk mengikutinya adalah pemimpin dengan keterbatasan tertentu. Orang yang mempengaruhi orang lain untuk untuk memimpin orang lain adalah pemimpin tanpa keterbatasan. Seperti yang dikatakan oleh Andrew Carnegie, tidak ada orang yang menjadi pemimpin hebat yang ingin melakukan segalanya sendirian atau meraih semua pujian karena telah melakukannya.


7. Berlakulah bijak pada karyawan yang berperangai sulit.
Bila salah seorang anggota tim anda sulit bekerja sama dengan anggota tim lainnya, bicarakanlah empat mata dengannya. Apakah ia ingin membantu dan bila ia mau, bantulah ia kembali pada jalurnya.

Semoga bisa di ambil intisari dari tulisan ini.

0 komentar:

Posting Komentar