
Salah seorang tokoh pemuda daerah setempat, Khaidar, kepada Serambi, Minggu (1/8) mengatakan, kondisi memprihatinkan dalam hal perbuatan merusak moral kini sedang berlangsung di kawasan Kuala Langsa, seperti di lokasi tanah timbun dan areal timbunan Pelabuhan Kuala Langsa, serta sejumlah loaksi sunyi lainnya.
Menurutnya banyak pasangan muda mudi atau remaja yang sedang menjalin hubungan memanfaatkan sejumlah lokasi sunyi di daerah tersbut untuk berbuat yang melanggar kaedah hukum Islam.
“Kita sangat menyayangkan bila kondisi tak wajar dilakukan lagi di daerah kita ini yang sedang menajalankan dan mendukung penegakan hokum syariat Islam. Saat ini banyak pasangan wanita dan lelaki yang umumnya masih berstatus pelajar dan mahasiswa menjadikan daerah tertentu yang sunyi dalam areal Kuala Langsa ini untuk bermesum. Mereka nekat dan berani berciuman dan berpelukan dengan di depan umum, padahal perbuatan itu sangat dilarang,” katanya.
Tokoh pemuda ini menekankan kepada pihak terkait, Dinas Syariat Islam, WH dan Satpol-PP untuk segera turun tangan melakukan penertiban. “Pemerintah harus menampakkan tanggungjawabnya dan hendaknya segera mungkin melakukan penertiban secara persuasif. Bila diperlukan penegakan secara tegas terhadap para pelaku pelangaran syariat Islam di kawasan Pelabuhan Kuala Langsa,” demikian Khaidar.
"Serambi Indonesia"
0 komentar:
Posting Komentar